Monday, August 4, 2008

ANCAMAN THE LOST GENERATION

Benarkah The Lost Generation telah menjadi ancaman serius bagi para generasi muda penerus bangsa Indonesia? berikut ini sebagian faktanya :
  1. 13,6% pelajar SMU di kota Bandung aktif mengkonsumsi narkoba, bahkan anak jalanan usia 7 tahun sudah mengenal barang terlatang tersebut. demikian survey kepala bagian kedokteran jiwa RSHS Bandung. (Kompas 11/10/2007)
  2. Base Line survey yang dilakukan BKKBN LDFEUI dengan hasil : di Indonesia terjadi 2,4 juta kasus aborsi per tahun dan 21%-nya dilakukan oleh remaja, menariknya lagi 11% dari seluruh kelahiran di Indonesia adalah usia remajadan 43% wanita melahirkan anak pertamanya kurang dari 9 bulan sejak tanggal pernikahannya. (Pikiran Rakyat 01/03/2003)
  3. Pusat Studi Hukum Universitas Islam Indonesia meneliti : dari 202 responden berusia remaja (15 - 25 tahun), 155-nya pernah melakukan hubungan seks, mereka mengaku karena terpengaruh oleh tayangan pornografiataupun bacaan porno (Era Muslim.com 09/09/2003)
  4. Kepala BKKBN Bali mengatakan : Tingginya kasus HIV / AIDS di kelompok remaja, salah satu penyebabnya akibat selain dari hilangnya kekebalan tahan tubuh juga disebabkan karena pergaulan bebas hingga mengakibatkan terjadinya kehamilan di luar nikah. Penelitian yang dilakukan di Denpasar saja, 10 - 31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual. Dari 633 pelajar SLTA kelas 2, 155 orang (23,4%) mempunyai pengalaman hubungan seksual, mereka terdiri dari 27% putra dan 18% putri. Sedangkan secara statistik nasional, penderita HIV / AIDS di Indonesia menunjukan terjadi pada usia remaja (Kapan Lagi.com 09/08/2007)
  5. "Ditakutkan 10 tahun lagi akan terjadi Lost Generation (lenyapnya generasi), ancaman ini bukan isapan jempol, terbukti setiap hari jumlah pengguna narkoba terus bertambah dan 80% penggunanya adalah kelompok usia muda. 10 tahun mendatang negeri ini akan mengalami peristiwa tragis, sebuah bangsa yang tidak mempunyai generasi muda dikarenakan banyak penerus bangsa yang meninggal di usia muda karena mengkonsumsi narkoba, hal ini dikarenakan peredaranya sudah merasuk ke semua sendi kehidupan ditambah lagi buruknya tingkat keimanan dan lemahnya kontrol keluarga", ungkap Seekretaris BNN Propinsi Jawa Barat, Dede Hermawan. (Indo Pos, 24/07/2005)

Pendidikan Paripurna Sebagai Solusi

Problema umum yang dihadapi orang tua terhadap anaknya yang masih sekolah adalah :

  1. Sulit menjamin bahwa setelah anaknya keluar dari kelas pembelajaran akan tetap mendapatkan lingkungan dan pergaulan yang baikdi tengah pengaruh lingkungan global yang semaikn rusak.
  2. Sulit mencari sekolah yang tidak hanya memiliki kualitas akademis baik tetapi juga memiliki sistim pembinaan mental dan keimanan yang baik pula.
  3. Sulit mencari Institusi pendidikanyang saling berkesinambungan pada setiap kenaikan jenjang pendidikan.
  4. Biaya pendidikan yang mahal dan cenderung semakin lebih mahal lagi.

Lalu bagaimana agar masalah klasik tersebut di atas dapat teratasi secara menyeluruh? dari survey dan analisa yang kami lakukan, maka sistim pendidikan yang berbasis pada sistim Boarding School (sekolah dilengkapi asrama) merupakan solusi tepat sebagai sebuah tempat pendidikan yang paripurna.

Kenapa Harus Boarding School ?

Sebagai referensi, besarnya penduduk China menjadikan rata - rata keluarga di China hanya memiliki anak tunggal, dan luar biasanya lagi mereka memasukkannya ke dalam Boarding School sejak usia SD. Bahkan menjadi keanehan apabila seusia SD masih berkumpul dengan orang tuanya. Hasilnya, kini China menguasai dunia dengan berbagai prestasi. Bagaimana dengan kita? kenapa beluam bisa meniru?, berikut ini faktor pertimbangannya :

  1. Karena akan menghasilkan penguasaan ilmu pengetahuan yang tinggi, mental yang kokoh dan pribadi yang matang. Dan ini membutuhkan pengorbanan, komitmen dan kesamaan visiorang tua, karena membangun masyarakat baru berarti membangun paradigma baru demi terbentuknya The Next Generation (generasi masa depan) yang sempurna.
  2. Karena akan terhindar dari pengaruh bahaya rusaknya pergaulan dan penyalahgunaan obat terlarang.
  3. Karena akan mendapat bimbingan secara penuh 24 jam, makakapasitas dan kemampuan setiap individu menjadi lebih produktif, karenanya semuanya itu dapat diselenggarakan dalam sebuah lingkungan yang terpadu.

No comments: